CIRI - CIRI MAKHLUK HIDUP
Makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan benda mati, yakni bernapas (respirasi), memerlukan nutrisi, bergerak, bereaksi terhadap rangsangan (iritabilitas), tumbuh dan berkembang, berkembang biak (reproduksi), mengeluarkan zat sisa, dan beradaptasi.
1. Bernapas (respirasi)
Bernapas atau disebut juga dengan respirasi adalah proses vital bagi semua makhluk hidup yang melibatkan pengambilan oksigen (O2) dari lingkungan dan pelepasan karbondioksida (CO2) ke lingkungan. Oksigen diperlukan untuk proses oksidasi makanan yang nantinya menghasilkan energi dan karbondioksida. Energi ini kemudian digunakan untuk menjalankan berbagai fungsi dan aktivitas dalam tubuh. Pada beberapa organisme proses repirasi tidak melibatkan oksigen, yakni respirasi anaerob.
Sumber: rsudsyamsudin.org |
Jenis - Jenis Respirasi
Respirasi Aerob | Respirasi Anaerob |
---|---|
Respirasi yang memerlukan oksigen untuk menghasilkan energi. | Respirasi yang tidak memerlukan oksigen untuk menghasilkan energi |
Proses pada respirasi aerob melibatkan tiga tahap utama, yakni glikolisis, siklus krebs, dan rantai transport electron | Proses pada respirasi anaerob terdiri dari glikolisis dan fermentasi |
Hasil respirasi aerob berupa produksi ATP yang tinggi (sekitar 36 – 38 ATP per molekul glukosa) | Hasil respirasi anaerob berupa produksi ATP yang lebih rendah (sekitar 2 ATP per molekul glukosa) |
Bakteri: Nitrosomonas (bakteri nitrifikasi yang hidup di tanah dan air, menggunakan oksigen untuk mengoksidasi amonia menjadi nitrit). | Bakteri: Clostridium botulinum (bakteri yang menyebabkan botulisme, dapat hidup dan berkembang biak tanpa oksigen). |
Protista: Paramecium (protista bersilia yang hidup di lingkungan air tawar dan memerlukan oksigen untuk respirasi). | Archaea: Methanobacterium (archaebacteria yang menghasilkan metana melalui respirasi anaerob, ditemukan di lingkungan anaerob seperti rawa dan saluran pencernaan hewan sapi dan lainnya). |
Jamur: Aspergillus (jamur yang sering ditemukan pada bahan organik yang membusuk, menggunakan oksigen untuk respirasi). | Protista: Giardia lamblia (protista parasit yang hidup di usus kecil manusia dan hewan, menggunakan respirasi anaerob). |
Sebagian besar Tumbuhan | Jamur: Saccharomyces cerevisiae (ragi yang digunakan dalam pembuatan roti dan bir, dapat melakukan fermentasi alkohol ketika oksigen tidak tersedia). |
Hewan invertebrate dan vertebrata | |
Manusia |
2. Memerlukan Nutrisi
Makhluk hidup memerlukan berbagai jenis nutrisi, termasuk karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Nutrisi ini diperoleh dari makanan dan digunakan untuk berbagai fungsi seperti pembentukan energi, pertumbuhan dan perbaikan sel serta menjaga fungsi tubuh berjalan normal. Sedangkan pada tumbuhan nutrisi diperoleh dari tanah melalui akar mereka, serta dari sinar matahari melalui proses fotosintesis.
3. Bergerak
Semua makhluk hidup pasti bergerak, walau tidak harus berpindah tempat. Gerak dibedakan menjadi dua yaitu gerak aktif dan gerak pasif. Gerak aktif merupakan Gerakan yang dapat dikendalikan, sedangkan gerak pasif terjadi tanpa adanya control dari makhluk itu sendiri. Gerakan pasif sering dipengaruhi oleh factor-faktor dari luar tubuh.
PERBEDAAN GERAK AKTIF DAN PASIF
Gerak Aktif | Gerak Pasif |
---|---|
Gerak yang terjadi karena adanya kontraksi otot yang memerlukan energi untuk melakukan Gerakan | Gerak yang terjadi tanpa adanya kontraksi otot, biasanya dipengaruhi oleh gaya atau pengaruh dari luar |
Melibatkan kontraksi dan relaksasi otot | Tidak melibatkan kontraksi otot |
Memerlukan energi dalam bentuk ATP | Tidak memerlukan energi dari ATP |
Dapat dikontrol secara sadar oleh organisme | Terjadi karena pengaruh dari luar tubuh organisme |
Contoh | Contoh: |
Berjalan dan Berlari: Gerakan ini melibatkan kontraksi otot-otot kaki. | Gerak esionom : gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan dari luar, seperti menutupnya daun putri malu Ketika disentuh. Gerak esionom terbagi menjadi |
Mengangkat Benda: Otot-otot lengan berkontraksi untuk mengangkat benda. | Gerak endonom: Gerakan yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan seperti Gerakan nutasi pada ujung tunas |
Berenang: Otot-otot tubuh bergerak untuk mendorong tubuh di dalam air. | Gerak tropisme: Gerak tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan dari luar. |
Mengunyah: Otot-otot rahang berkontraksi untuk menggerakkan rahang | Fototropisme: Gerak tumbuhan yang dipengaruhi oleh cahaya. Contoh: Batang tanaman yang tumbuh ke arah cahaya. |
Geotropisme: Gerak tumbuhan yang dipengaruhi oleh gravitasi. Contoh: Akar tumbuhan yang tumbuh ke bawah (positif geotropisme) dan batang yang tumbuh ke atas (negatif geotropisme). | |
Hidrotropisme: Gerak tumbuhan yang dipengaruhi oleh air. Contoh: Akar yang tumbuh menuju sumber air. | |
Tigmotropisme: Gerak tumbuhan yang dipengaruhi oleh sentuhan. Contoh: Sulur tanaman yang melilit penyangga. | |
Gerak taksis: Gerak pindah tempat seluruh tubuh organisme yang dipengaruhi oleh rangsangan dari luar. | |
Fototaksis: Gerak organisme yang dipengaruhi oleh cahaya. Contoh: Euglena yang bergerak mendekati cahaya (positif fototaksis). | |
Kemotaksis: Gerak organisme yang dipengaruhi oleh zat kimia. Contoh: Sperma yang bergerak menuju sel telur karena adanya zat kimia yang dikeluarkan oleh sel telur (positif kemotaksis). | |
Aerotaksis: Gerak organisme yang dipengaruhi oleh oksigen. Contoh: Bakteri yang bergerak menuju area yang kaya oksigen (positif aerotaksis). | |
Gerak nasti: Gerak bagian tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan, tetapi ditentukan oleh struktur dan sifat iritabilitas tumbuhan itu sendiri. | |
Niktinasti: Gerak nasti yang terjadi akibat perubahan lingkungan, terutama pada malam hari. Contoh: Daun-daun pohon Leguminosae yang menutup pada malam hari. | |
Tigmonasti (Seismonasti): Gerak nasti yang dipicu oleh sentuhan atau getaran. Contoh: Daun putri malu (Mimosa pudica) yang menutup ketika disentuh. | |
Fotonasti: Gerak nasti yang dipengaruhi oleh cahaya. Contoh: Bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) yang mekar pada sore hari karena perubahan intensitas cahaya |
4. Bereaksi terhadap rangsangan (iritabilitas)
Semua makhluk hidup memiliki kemampuan untuk menanggapi rangsangan dari lingkungannya. Rangsangan dapat berupa Cahaya, suara, sentuhan, suhu, dan lain-lain. Contohnya adalah tumbuhan akan layu jika kekurangan air. Hal ini dikarenakan tumbuhan menerima rangsangan berupa air yang berkurang dan bereaksi dengan cara layu. Contoh lain adalah daun putri malu akan bereaksi jika disentuh dengan bergerak menutup daunnya.
5. Tumbuh dan berkembang
Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan seiring dengan bertambahnya usia. Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran massa tubuh, sedangkan perkembangan adalah proses perubahan bentuk dan fungsi tumbuh makhluk hidup.
6. Berkembang biak
Berkembang biak adalah proses yang dilakukan oleh makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan agar Makhluk hidup dapat menghasilkan keturunan untuk mempertahankan jenisnya. Proses menghasilkan keturunan dapat dengan berbagai cara, seperti bertelur, beranak, beranak dan bertelur, membelah diri, tunas, dan spora.
a)
Perkembangbiakan
Vegetatif (Aseksual)
Perkembangbiakan
tanpa melibatkan peleburan sel kelamin (gamet), biasanya hanya satu induk yang
terlibat.
Contoh:
· Pembelahan
Biner: Pada bakteri dan protista, seperti ameba.
· Tunas: Pada
Hydra dan tanaman seperti pisang dan kentang.
· Stolon: Pada
tanaman seperti stroberi, yang menjalar di atas tanah.
· Rhizoma: Pada
tanaman seperti jahe, yang menjalar di bawah tanah.
b)
Perkembangbiakan
Generatif (Seksual)
Perkembangbiakan
yang melibatkan peleburan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan sel kelamin
betina (ovum).
Contoh:
· Penyerbukan dan
Pembuahan pada Tumbuhan Berbunga: Serbuk sari dari benang sari jatuh ke kepala
putik, kemudian terjadi pembuahan di dalam bakal buah.
· Perkawinan pada
Hewan: Pada hewan seperti ikan, burung, dan mamalia, sel telur dan sperma
bertemu untuk menghasilkan zigot yang berkembang menjadi embrio
7. Mengeluarkan zat sisa
Hasil proses metabolisme dalam tubuh Sebagian tidak digunakan oleh tubuh dan perlu dikeluarkan. Zat sisa harus dikeluarkan oleh tubuh untuk menjaga keseimbangan tubuh.
8. Beradaptasi
Makhluk hidup memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kemampuan ini disebut dengan adaptasi. Adaptasi dibagi menjadi beberapa jenis, yakni
a)
Adaptasi
Morfologi: Penyesuaian bentuk dan struktur tubuh makhluk hidup.
Contoh:
Bentuk
Paruh Burung: Burung pelikan memiliki paruh yang panjang dan berkantong untuk
menangkap ikan, sementara burung kolibri memiliki paruh yang panjang dan
ramping untuk menghisap nektar.
Bentuk
Daun Kaktus: Daun kaktus berbentuk duri untuk mengurangi penguapan air di
lingkungan gurun.
b)
Adaptasi
Fisiologi: Penyesuaian fungsi organ tubuh makhluk hidup.
Contoh:
Pengeluaran
Keringat: Manusia dan mamalia lainnya mengeluarkan keringat untuk mengatur suhu
tubuh.
Hemoglobin
pada Hewan Laut Dalam: Ikan yang hidup di laut dalam memiliki hemoglobin yang
mampu mengikat oksigen dengan sangat baik dalam kondisi oksigen yang rendah.
c)
Adaptasi
Perilaku: Penyesuaian perilaku makhluk hidup untuk bertahan hidup.
Contoh:
Migrasi
Burung: Burung-burung bermigrasi ke daerah yang lebih hangat selama musim
dingin untuk mencari makanan dan tempat yang lebih baik untuk berkembang biak.
Hibernasi
Beruang: Beruang hibernasi selama musim dingin untuk menghemat energi dan
bertahan hidup ketika makanan sulit ditemukan.
Silahkan beri komentarnya