Lingkungan
hidup adalah segala sesuatu yang berada di sekitar kita yang mempengaruhi
kehidupan organisme hidup. Komponen lingkungan hidup terdiri dari dua kategori
utama: komponen biotik dan abiotik.
· Komponen
Biotik: Komponen biotik adalah semua makhluk hidup yang ada dalam ekosistem,
termasuk manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme. Mereka memainkan peran
penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem melalui interaksi yang kompleks
seperti predasi, kompetisi, simbiosis, dan lain-lain.
· Komponen
Abiotik: Komponen abiotik adalah faktor-faktor fisik dan kimia yang
mempengaruhi organisme hidup. Ini termasuk air, udara, tanah, cahaya matahari,
suhu, dan mineral. Komponen abiotik menyediakan elemen-elemen dasar yang
dibutuhkan oleh organisme untuk bertahan hidup, tumbuh, dan berkembang biak.
Lingkungan
hidup yang seimbang adalah hasil dari interaksi harmonis antara komponen biotik
dan abiotik. Gangguan dalam salah satu komponen ini dapat menyebabkan perubahan
signifikan dalam ekosistem, yang dapat berdampak pada kelangsungan hidup
organisme dalam lingkungan tersebut.
Komponen abiotic dan biotik di alam saling
berinteraksi membentuk suatu unit(kesatuan). Suatu unit (kesatuan) yang
dibangun oleh interaksi antara makhluk hidup (biotik) dengan lingkungannya
(abiotic) yang menjamn keberlangsungan makhluk hidup yang ada didalamnya
disebut sebagai ekosistem. Ilmu yang mempelajari tentang hubungan makhluk hidup
dan lingkungannya disebut sebagai ekologi. (Syamsuri, I. 2017: 288).
Gambar 1. Komponen biotik dan abiotik.
(1) Komponen Biotik
Komponen biotik terdiri dari komponen yang memiliki ciri-ciri hidup seperti tumbuhan, hewan (termasuk manusia), dan mikroorganisme. Untuk memudahkan dalam mempelajari perlu dilakukan pengelompokkan. Berdasarkan Tingkat organisasinya komponen biotik dikelompokkan menjadi lima, yaitu (Sagendra, B., dkk. 2022:10-11)
(a) Individu : sebuah satuan
terkecil dari organisme. Contohnya: Seekor singa gunung, Seekor ayam, seekor
lebah, sebatang kangkong, seorang manusia, dll
(b) Populasi: Kumpulan individu yang
hidup Bersama yang hidup Bersama pada waktu dan tempat yang sama. Contohnya dua
ekor burung, seikat kangkong, populasi orang utan merupakan gabungan individu
orang utan yang hidup. berdampingan. Dua ekor singa gunung membentuk populasi.
(c) Komunitas: gabungan populasi
yang hidup Bersama di suatu lingkungan dengan geografis dan waktu yang sama.
Contohnya populasi singa gunung, populasi kelinci, populasi tanaman xerofit dan
populasi elang membentuk komunitas padang rumput.
(d) Ekosistem: tatanan satuan
komunitas secara menyeluruh yang saling berinteraksi satu sama lain dan
berinteraksi dengan lingkungannya. Anggota komunitas biotik berinteraksi dengan
komponen abiotic (lingkungannya) secara terus meneruh hingga membentuk sistem
termasuk dala ekosistem. Contoh ekosistem sungai merupakan interaksi antara
makhluk hidup didalamnya (ikan, beruang, lumut, tanaman sekitar sungai) dengan
komponen abiotic (air, tanah, mineral, udara).
(e) Biosfer: lapisan kehidupan di
permukaan bumi yang meliputi ekosistem daratan (terrestrial) ataupun perairan
(akuatik). Antar komponen ekosistem tersebut terjadi interaksi dan saling
membutuhkan untuk kelangsungan hidupnya.
Gambar 2 Komponen Biotik berdasarkan
tingkat organisasinya. sumber:mahkotasains.blogspot.co.id
Berdasarkan peranannya komponen biotik dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu produsen, konsumen, dan decomposer.
(Syamsuri, I., dkk. 2017: 294-297)
(a) Produsen (autotrof)
Komponen biotik yang termasuk
kelompok produsen adalah organisme yang dapat menghasilkan makanannya sendiri.
Semua organisme yang memiliki klorofil tergolong dalam produsen karena dapat
menghasilkan makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari. Oleh karena itu
kelompok produsen sering disebut sebagai autotroph (auto = sendiri; trophein =
makanan).
Jika proses pembuatan makanan
menggunakan sinar matahari disebut sebagai fotosintesis, sedangkan jika tanpa
menggunakan sinar matahari melainkan menggunakan energi kimia disebut sebagai
kemosintesis.
Contoh: semua organisme
berklorofil (alga, lumut, tumbuhan paku, tumbuhan berbunga, tumbuhan berdaun
hijau).
(b) Konsumen (heterotrof)
Organisme yang tidak bisa
membuat makanan sendiri seperti manusia, hewan, dan tumbuhan yang tidak
berklorofil termasuk dalam kelompok konsumen atau disebut sebagai heterotroph
(hetero = bermacam-macam, trophein = makanan). Konsumen mendapatkan energi
dengan cara memakan produsen atau mengambil makanan organisme lain.
Konsumen dapat dikelompokkan
berdasarkan tingkatan dalam memperoleh energi, yaitu
- Konsumen 1: konsumen yang secara
langsung memperoleh materi dan energi dari produsen. Konsumen I merupakan
herbivora (pemakan tumbuhan). Misalnya sapi, kambing, ulat, manusia
- Konsumen II: konsumen yang
mendapatkan materi dan energi dengan cara mengonsumsi herbivora. Konsumen I,
II, III, dan IV termasuk Karnivora. Misalnya: ikan haring, dan katak, burung
memakan serangga pemakan daun.
- Konsumen III: konsumen yang
mendapatkan materi dan energi dari konsumen II. Konsumen II termasuk karnivora
yang memakan karnivora. Misalnya ular yang mengkonsumsi burung pemakan
serangga.
- Konsumen IV: konsumen yang
mendapatkan materi dan energi dari konsumen III. Pada ekosistem, konsumen
paling akhir yang tidak ada pemangsanya ini disebut sebagai konsumen puncak.
Contohnya adalah hiu, harimau, elang.
(c) Dekomposer
Pengurai atau decomposer adalah mikroorganisme
heterotroph yang mendapatkan materi dan energi dengan cara menguraikan sisa
makhluk hidup, kotoran, dan bangkai. Contoh pengurai adalah bakteri pembusuk,
jamur, cacing.
(2) Komponen Abiotik
Komponen abiotik adalah komponen tidak hidup yang sangat diperlukan oleh komponen biotik (makhluk hidup). Komponen abiotik meliputi tanah, air, udara, kelembapan, cahaya matahari, suhu, pH, kadar garam, dan topografi. Berikut adalah penjelasan masing-masing komponen:
(a) Tanah:
Tanah adalah lapisan permukaan
bumi yang terdiri dari mineral, bahan organik, air, dan udara, tempat tanaman
tumbuh dan berkembang. Tanah berfungsi untuk Menyediakan nutrisi bagi tanaman; Menyediakan
tempat tinggal bagi organisme tanah seperti cacing dan bakteri; Menyimpan air
dan udara yang dibutuhkan oleh akar tanaman.
Contoh:
·
Tanah
humus: Kaya akan bahan organik dan sangat subur.
·
Tanah liat:
Memiliki kemampuan menyimpan air yang tinggi, tetapi kurang aerasi.
(b) Air
Air adalah zat cair yang sangat
penting bagi semua bentuk kehidupan, digunakan dalam berbagai proses biologis.
Air berfungsi sebagai media untuk reaksi kimia dalam sel; Membantu dalam
pengangkutan nutrisi dan limbah dalam organisme; Mengatur suhu tubuh melalui
proses evaporasi dan keringat.
Contoh:
·
Air hujan:
Menyirami tanaman dan mengisi sumber air tanah.
·
Air laut:
Habitat bagi banyak organisme laut.
(c) Udara
Udara adalah campuran gas yang
menyelimuti bumi, terdiri dari nitrogen, oksigen, karbon dioksida, dan gas
lainnya. Udara memiliki fungsi yang sangat penting, yakni berisi oksigen yang diperlukan untuk
respirasi makhluk hidup; berisi Karbon dioksida yang digunakan oleh tumbuhan
dalam fotosintesis. Serta berfungsi dalam membantu dalam proses penyerbukan
melalui angin.
Contoh:
·
Udara
bersih: Penting untuk kesehatan manusia dan hewan.
·
Udara yang
terpolusi: Dapat mengganggu kesehatan dan lingkungan.
(d) Cahaya
Cahaya adalah bentuk energi elektromagnetik
yang sangat penting bagi kehidupan, terutama untuk proses fotosintesis pada
tumbuhan. Fungsi Cahaya adalah untuk
proses Fotosintesis (Proses di mana tumbuhan mengubah cahaya matahari
menjadi energi kimia) dan juga berfungsi mengatur siklus harian dan musiman
organisme.
Contoh:
·
Cahaya
matahari: Sumber utama cahaya bagi bumi.
·
Cahaya
buatan: Digunakan untuk penerangan dan pertanian dalam ruangan.
(e) Mineral
Mineral adalah zat anorganik
yang ditemukan dalam tanah dan batuan, diperlukan oleh organisme untuk berbagai
fungsi biologis. Mineral merupakan Nutrisi yang penting bagi pertumbuhan
tanaman, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Mineral juga berperan dalam
pembentukan tulang dan gigi pada hewan.
Contoh:
·
Kalsium:
Diperlukan untuk pembentukan tulang.
·
Magnesium:
Komponen penting dalam klorofil.
(f) Suhu
Suhu adalah ukuran tingkat panas
atau dingin dari lingkungan atau suatu benda. Suhu Mengatur aktivitas
metabolisme organisme dan Memengaruhi distribusi dan adaptasi organisme.
Contoh:
·
Suhu
optimal: Kondisi suhu di mana organisme dapat berfungsi secara maksimal.
·
Suhu
ekstrem: Kondisi suhu yang dapat menghambat atau mematikan organisme.
(g) Salinitas
Salinitas adalah kadar garam
yang terdapat dalam air atau tanah yang berfungsi Memengaruhi osmoregulasi dan keseimbangan air
dalam organisme. Menentukan jenis organisme yang dapat hidup di lingkungan
tersebut.
Contoh:
·
Air laut:
Memiliki salinitas tinggi dan merupakan habitat bagi organisme laut.
·
Air tawar:
Memiliki salinitas rendah dan merupakan habitat bagi organisme air tawar.
(h) Keasaman (pH)
Keasaman atau pH adalah ukuran
konsentrasi ion hidrogen dalam suatu larutan, menunjukkan apakah suatu larutan
bersifat asam, netral, atau basa. Tingkat keasaman mempengaruhi aktivitas enzim
dan metabolisme dalam organisme dan menentukan ketersediaan nutrisi dalam tanah
bagi tanaman.
Contoh:
·
Tanah asam:
Dapat membatasi pertumbuhan tanaman tertentu.
·
Tanah basa:
Biasanya kurang subur dan membutuhkan pengelolaan khusus.
(i) Topografi
Topografi adalah bentuk
permukaan bumi, termasuk elevasi, lereng, dan bentuk-bentuk lahan. Topografi
berfungsi sebagai komponen yang mempengaruhi aliran air dan distribusi vegetasi;
menentukan mikroklimat lokal dan kondisi habitat.
Contoh:
·
Dataran
tinggi: Biasanya lebih sejuk dan memiliki jenis vegetasi yang berbeda
dibandingkan dataran rendah.
·
Lereng
bukit: Mempengaruhi erosi tanah dan pola drainase.
Silahkan beri komentarnya