Komponen Lingkungan Hidup

0
Daftar Isi di Artikel ini [Tampil]

     

    Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang berada di sekitar kita yang mempengaruhi kehidupan organisme hidup. Komponen lingkungan hidup terdiri dari dua kategori utama: komponen biotik dan abiotik.

    ·   Komponen Biotik: Komponen biotik adalah semua makhluk hidup yang ada dalam ekosistem, termasuk manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme. Mereka memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem melalui interaksi yang kompleks seperti predasi, kompetisi, simbiosis, dan lain-lain.

    ·   Komponen Abiotik: Komponen abiotik adalah faktor-faktor fisik dan kimia yang mempengaruhi organisme hidup. Ini termasuk air, udara, tanah, cahaya matahari, suhu, dan mineral. Komponen abiotik menyediakan elemen-elemen dasar yang dibutuhkan oleh organisme untuk bertahan hidup, tumbuh, dan berkembang biak.




    Lingkungan hidup yang seimbang adalah hasil dari interaksi harmonis antara komponen biotik dan abiotik. Gangguan dalam salah satu komponen ini dapat menyebabkan perubahan signifikan dalam ekosistem, yang dapat berdampak pada kelangsungan hidup organisme dalam lingkungan tersebut.

          Komponen abiotic dan biotik di alam saling berinteraksi membentuk suatu unit(kesatuan). Suatu unit (kesatuan) yang dibangun oleh interaksi antara makhluk hidup (biotik) dengan lingkungannya (abiotic) yang menjamn keberlangsungan makhluk hidup yang ada didalamnya disebut sebagai ekosistem. Ilmu yang mempelajari tentang hubungan makhluk hidup dan lingkungannya disebut sebagai ekologi.  (Syamsuri, I. 2017: 288).

     

    Gambar 1. Komponen biotik dan abiotik.

     

    (1)   Komponen Biotik

    Komponen biotik terdiri dari komponen yang memiliki ciri-ciri hidup seperti tumbuhan, hewan (termasuk manusia), dan mikroorganisme. Untuk memudahkan dalam mempelajari perlu dilakukan pengelompokkan. Berdasarkan Tingkat organisasinya komponen biotik dikelompokkan menjadi lima, yaitu (Sagendra, B., dkk. 2022:10-11)

    (a)   Individu : sebuah satuan terkecil dari organisme. Contohnya: Seekor singa gunung, Seekor ayam, seekor lebah, sebatang kangkong, seorang manusia, dll

    (b)   Populasi: Kumpulan individu yang hidup Bersama yang hidup Bersama pada waktu dan tempat yang sama. Contohnya dua ekor burung, seikat kangkong, populasi orang utan merupakan gabungan individu orang utan yang hidup. berdampingan. Dua ekor singa gunung membentuk populasi.

    (c)   Komunitas: gabungan populasi yang hidup Bersama di suatu lingkungan dengan geografis dan waktu yang sama. Contohnya populasi singa gunung, populasi kelinci, populasi tanaman xerofit dan populasi elang membentuk komunitas padang rumput.

    (d)   Ekosistem: tatanan satuan komunitas secara menyeluruh yang saling berinteraksi satu sama lain dan berinteraksi dengan lingkungannya. Anggota komunitas biotik berinteraksi dengan komponen abiotic (lingkungannya) secara terus meneruh hingga membentuk sistem termasuk dala ekosistem. Contoh ekosistem sungai merupakan interaksi antara makhluk hidup didalamnya (ikan, beruang, lumut, tanaman sekitar sungai) dengan komponen abiotic (air, tanah, mineral, udara).

    (e)   Biosfer: lapisan kehidupan di permukaan bumi yang meliputi ekosistem daratan (terrestrial) ataupun perairan (akuatik). Antar komponen ekosistem tersebut terjadi interaksi dan saling membutuhkan untuk kelangsungan hidupnya.

     

    Gambar 2 Komponen Biotik berdasarkan tingkat organisasinya. sumber:mahkotasains.blogspot.co.id

    Berdasarkan peranannya komponen biotik dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu produsen, konsumen, dan decomposer. (Syamsuri, I., dkk. 2017: 294-297)

    (a)   Produsen (autotrof)

    Komponen biotik yang termasuk kelompok produsen adalah organisme yang dapat menghasilkan makanannya sendiri. Semua organisme yang memiliki klorofil tergolong dalam produsen karena dapat menghasilkan makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari. Oleh karena itu kelompok produsen sering disebut sebagai autotroph (auto = sendiri; trophein = makanan).

    Jika proses pembuatan makanan menggunakan sinar matahari disebut sebagai fotosintesis, sedangkan jika tanpa menggunakan sinar matahari melainkan menggunakan energi kimia disebut sebagai kemosintesis.

     

    Contoh: semua organisme berklorofil (alga, lumut, tumbuhan paku, tumbuhan berbunga, tumbuhan berdaun hijau).

     

    (b)   Konsumen (heterotrof)

    Organisme yang tidak bisa membuat makanan sendiri seperti manusia, hewan, dan tumbuhan yang tidak berklorofil termasuk dalam kelompok konsumen atau disebut sebagai heterotroph (hetero = bermacam-macam, trophein = makanan). Konsumen mendapatkan energi dengan cara memakan produsen atau mengambil makanan organisme lain.

     

    Konsumen dapat dikelompokkan berdasarkan tingkatan dalam memperoleh energi, yaitu

    -      Konsumen 1: konsumen yang secara langsung memperoleh materi dan energi dari produsen. Konsumen I merupakan herbivora (pemakan tumbuhan). Misalnya sapi, kambing, ulat, manusia

    -      Konsumen II: konsumen yang mendapatkan materi dan energi dengan cara mengonsumsi herbivora. Konsumen I, II, III, dan IV termasuk Karnivora. Misalnya: ikan haring, dan katak, burung memakan serangga pemakan daun.

    -      Konsumen III: konsumen yang mendapatkan materi dan energi dari konsumen II. Konsumen II termasuk karnivora yang memakan karnivora. Misalnya ular yang mengkonsumsi burung pemakan serangga.

    -      Konsumen IV: konsumen yang mendapatkan materi dan energi dari konsumen III. Pada ekosistem, konsumen paling akhir yang tidak ada pemangsanya ini disebut sebagai konsumen puncak. Contohnya adalah hiu, harimau, elang.

     

    (c)   Dekomposer

    Pengurai atau decomposer adalah mikroorganisme heterotroph yang mendapatkan materi dan energi dengan cara menguraikan sisa makhluk hidup, kotoran, dan bangkai. Contoh pengurai adalah bakteri pembusuk, jamur, cacing.

     

     

    (2)   Komponen Abiotik

    Komponen abiotik adalah komponen tidak hidup yang sangat diperlukan oleh komponen biotik (makhluk hidup). Komponen abiotik meliputi tanah, air, udara, kelembapan, cahaya matahari, suhu, pH, kadar garam, dan topografi. Berikut adalah penjelasan masing-masing komponen:

    (a)   Tanah:

    Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang terdiri dari mineral, bahan organik, air, dan udara, tempat tanaman tumbuh dan berkembang. Tanah berfungsi untuk Menyediakan nutrisi bagi tanaman; Menyediakan tempat tinggal bagi organisme tanah seperti cacing dan bakteri; Menyimpan air dan udara yang dibutuhkan oleh akar tanaman.

    Contoh:

    ·       Tanah humus: Kaya akan bahan organik dan sangat subur.

    ·       Tanah liat: Memiliki kemampuan menyimpan air yang tinggi, tetapi kurang aerasi.

    (b)   Air

    Air adalah zat cair yang sangat penting bagi semua bentuk kehidupan, digunakan dalam berbagai proses biologis. Air berfungsi sebagai media untuk reaksi kimia dalam sel; Membantu dalam pengangkutan nutrisi dan limbah dalam organisme; Mengatur suhu tubuh melalui proses evaporasi dan keringat.

    Contoh:

    ·       Air hujan: Menyirami tanaman dan mengisi sumber air tanah.

    ·       Air laut: Habitat bagi banyak organisme laut.

    (c)   Udara

    Udara adalah campuran gas yang menyelimuti bumi, terdiri dari nitrogen, oksigen, karbon dioksida, dan gas lainnya. Udara memiliki fungsi yang sangat penting, yakni  berisi oksigen yang diperlukan untuk respirasi makhluk hidup; berisi Karbon dioksida yang digunakan oleh tumbuhan dalam fotosintesis. Serta berfungsi dalam membantu dalam proses penyerbukan melalui angin.

    Contoh:

    ·       Udara bersih: Penting untuk kesehatan manusia dan hewan.

    ·       Udara yang terpolusi: Dapat mengganggu kesehatan dan lingkungan.

    (d)   Cahaya

    Cahaya adalah bentuk energi elektromagnetik yang sangat penting bagi kehidupan, terutama untuk proses fotosintesis pada tumbuhan. Fungsi Cahaya adalah untuk  proses Fotosintesis (Proses di mana tumbuhan mengubah cahaya matahari menjadi energi kimia) dan juga berfungsi mengatur siklus harian dan musiman organisme.

    Contoh:

    ·       Cahaya matahari: Sumber utama cahaya bagi bumi.

    ·       Cahaya buatan: Digunakan untuk penerangan dan pertanian dalam ruangan.

    (e)   Mineral

    Mineral adalah zat anorganik yang ditemukan dalam tanah dan batuan, diperlukan oleh organisme untuk berbagai fungsi biologis. Mineral merupakan Nutrisi yang penting bagi pertumbuhan tanaman, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Mineral juga berperan dalam pembentukan tulang dan gigi pada hewan.

    Contoh:

    ·       Kalsium: Diperlukan untuk pembentukan tulang.

    ·       Magnesium: Komponen penting dalam klorofil.

    (f)    Suhu

    Suhu adalah ukuran tingkat panas atau dingin dari lingkungan atau suatu benda. Suhu Mengatur aktivitas metabolisme organisme dan Memengaruhi distribusi dan adaptasi organisme.

    Contoh:

    ·       Suhu optimal: Kondisi suhu di mana organisme dapat berfungsi secara maksimal.

    ·       Suhu ekstrem: Kondisi suhu yang dapat menghambat atau mematikan organisme.

    (g)   Salinitas

    Salinitas adalah kadar garam yang terdapat dalam air atau tanah yang berfungsi  Memengaruhi osmoregulasi dan keseimbangan air dalam organisme. Menentukan jenis organisme yang dapat hidup di lingkungan tersebut.

    Contoh:

    ·       Air laut: Memiliki salinitas tinggi dan merupakan habitat bagi organisme laut.

    ·       Air tawar: Memiliki salinitas rendah dan merupakan habitat bagi organisme air tawar.

    (h)   Keasaman (pH)

    Keasaman atau pH adalah ukuran konsentrasi ion hidrogen dalam suatu larutan, menunjukkan apakah suatu larutan bersifat asam, netral, atau basa. Tingkat keasaman mempengaruhi aktivitas enzim dan metabolisme dalam organisme dan menentukan ketersediaan nutrisi dalam tanah bagi tanaman.

    Contoh:

    ·       Tanah asam: Dapat membatasi pertumbuhan tanaman tertentu.

    ·       Tanah basa: Biasanya kurang subur dan membutuhkan pengelolaan khusus.

    (i)    Topografi

    Topografi adalah bentuk permukaan bumi, termasuk elevasi, lereng, dan bentuk-bentuk lahan. Topografi berfungsi sebagai komponen yang mempengaruhi aliran air dan distribusi vegetasi; menentukan mikroklimat lokal dan kondisi habitat.

    Contoh:

    ·       Dataran tinggi: Biasanya lebih sejuk dan memiliki jenis vegetasi yang berbeda dibandingkan dataran rendah.

    ·       Lereng bukit: Mempengaruhi erosi tanah dan pola drainase.

     

    Tags

    Post a Comment

    0Comments

    Silahkan beri komentarnya

    Post a Comment (0)

    #buttons=(Accept !) #days=(20)

    Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
    Accept !
    To Top