Mengenal Baterai pada Sepeda Motor: Fungsi, Cara Kerja, dan Jenisnya

0
Daftar Isi di Artikel ini [Tampil]

    Mengenal Baterai pada Sepeda Motor: Fungsi, Cara Kerja, dan Jenisnya

    Sumber: https://www.carmudi.co.id/journal/5-cara-cas-aki-kering-mudah-dengan-charger-yang-tepat/


    Pendahuluan

    Baterai atau aki adalah salah satu komponen penting pada sepeda motor. Tanpa aki, sistem kelistrikan seperti starter, lampu, klakson, dan bahkan sistem pengapian pada motor injeksi tidak akan berfungsi. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang aki, jenis-jenisnya, dan cara kerjanya.

    Fungsi Utama Baterai pada Sepeda Motor

    • Saat kamu menekan tombol starter untuk menyalakan motor, aki menyediakan energi listrik yang diperlukan untuk menghidupkan mesin.
    • Aki juga menyediakan daya untuk lampu dan klakson agar bisa berfungsi saat motor sedang tidak menyala.

    Jenis-Jenis Baterai pada Sepeda Motor

    Pembagian Aki atau baterai pada sepeda motor. 
    1. Klasifikasi berdasarkan Perawatannya: Secara perawatan aki dibagi menjadi dua, yaitu, 
      1. Maintenance (aki basah): Aki basah adalah jenis aki (accumulator) yang menggunakan larutan elektrolit cair berupa air aki (asam sulfat cair) untuk menyimpan dan melepaskan energi listrik.
      2. Maintenance Free (aki kering) : jenis aki (accumulator) yang menggunakan gel elektrolit atau cairan elektrolit yang sudah disegel rapat, sehingga tidak memerlukan pengisian ulang cairan seperti aki basah. Aki ini dikenal juga dengan istilah Maintenance Free (MF) battery, karena perawatannya lebih sederhana  


    2. Klasifikasi berdasarkan Jenis zat kimia aktif: dari segi jenis zat yang digunakan, dibagi menjadi 3, yaitu, 
      1. Lead Acid (Timbal): Zat kimia aktif: Timbal (Pb) dan asam sulfat (H2SO4)


      2. Nikel: Zat Kimia aktif: Nickel-Cadmium (NiCd); Nickel-Metal Hydride (NiMH)





      3. Litium: Zat kimia aktif: Litium ion (Li-ion) dan Lithium-Polymer (Li-Po) 

        •  



    1. Klasifikasi berdasarkan kegunaannya: dari segi fungsinya dibagi menjadi 4, yaitu:
      1. Starting baterai: 
        • Fungsi : Digunakan untuk memberikan daya besar dalam waktu singkat untuk menyalakan mesin atau perangkat yang memerlukan tenaga awal yang tinggi.
        • Aplikasi: Kendaraan bermotor (mobil, sepeda motor, truk) untuk menyalakan mesin; peralatan darurat seperti genset kecil 
        • Contoh: Exide, Yuasa, Bosch
      2. Deep cycle 
        • Fungsi: Dirancang untuk melepaskan daya secara bertahap dalam periode waktu yang lebih lama, ideal untuk aplikasi yang memerlukan pengisian dan pelepasan energi yang sering (dalam siklus panjang).
        • Aplikasi: Kendaraan listrik (seperti golf cart, mobil listrik, dan kapal). Sistem tenaga surya dan angin (untuk penyimpanan energi). Peralatan off-grid dan sistem cadangan energi
        • Contoh: Baterai sistem tenaga surya seperti Sun Xtender atau Renogy Deep Cycle; baterai mobil listrik dan sepeda listrik
      3. Large capacity
        • Fungsi: Memiliki kapasitas penyimpanan energi yang sangat besar dan digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan daya lebih banyak untuk periode waktu yang lama.
        • Aplikasi:  Pembangkit listrik besar seperti pembangkit listrik tenaga surya atau tenaga angin.; Sistem penyimpanan energi besar yang digunakan oleh perusahaan atau industri untuk cadangan daya.; Kendaraan besar, seperti truk listrik, kapal, dan kereta api yang membutuhkan daya tinggi untuk pengoperasian.
      4. Hi drain
        • Fungsi: Dirancang untuk memberikan arus tinggi dalam waktu singkat (drain besar pada daya tinggi), digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan daya lebih besar dalam waktu singkat.
        • Aplikasi: Perangkat elektronik portabel seperti kamera digital, pemain musik, peralatan kebugaran, dan peralatan permainan; Perangkat medis yang memerlukan aliran daya cepat.; Power tools yang membutuhkan daya tinggi untuk waktu singkat.
        • Contoh:  Baterai lithium-ion pada perangkat portabel seperti smartphone (misalnya, Samsung Galaxy, iPhone). Baterai pada alat listrik portabel seperti DeWalt Power Tools (untuk bor atau gergaji).

    Proses Kerja Baterai pada Sepeda Motor

    1. Proses Starter

    1. Ketika kunci kontak diputar ke posisi "ON," arus listrik dari aki mulai mengalir ke sistem kelistrikan sepeda motor (arus listrik didapatkan dari perubahan energi kimia menjadi energi listrik yang terjadi pada aki.
    2. Ketika tombol starter ditekan, arus dari aki dialirkan ke motor starter melalui relay starter (atau solenoid).
    3. Motor starter akan mengubah energi listrik menjadi energi mekanik untuk memutar poros engkol mesin (crankshaft), memulai proses pembakaran.

    2. Pengapian dan Menyalanya Mesin

    1. Saat poros engkol berputar, mesin mulai menghisap campuran udara dan bahan bakar, lalu terjadi pembakaran di ruang bakar.
    2. Sistem pengapian (CDI atau ECU) menggunakan arus dari aki untuk menghasilkan percikan api di busi. 

    3. Pengisian Ulang Aki

    1. Ketika mesin menyala atau saat sepeda bergerak, alternator/Generator menghasilkan listrik melalui proses induksi elektromagnetik. Alternator digerakkan oleh poros engkol mesin menggunakan sabuk atau roda gigi. Proses ini merubah energi mekanik menjadi energi listrik.
    2. Listrik yang dihasilkan oleh alternator berupa arus bolak-balik (AC) diubah menjadi arus searah (DC) oleh regulator rectifier. Regulator ini juga mengontrol tegangan agar tetap stabil sesuai kebutuhan aki (biasanya 12-14 volt).
    3. Arus DC yang stabil dari regulator mengalir ke aki untuk mengisi ulang daya yang telah digunakan saat starter dan mendukung sistem kelistrikan lainnya.

    4. Sistem Pendukung Kelistrikan

    Aki juga memasok daya untuk lampu, klakson, dan instrumen lainnya saat mesin hidup, tetapi sebagian besar daya diambil langsung dari alternator.
    Tags

    Post a Comment

    0Comments

    Silahkan beri komentarnya

    Post a Comment (0)

    #buttons=(Accept !) #days=(20)

    Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
    Accept !
    To Top